Mencinta Hujan
Hari ini aku masih
mengatakannya, mengatakan bahwa aku sangat menyayanginya. Aku berharap esok pun
masih demikian, atau kalau boleh sampai selamanya tetap mengatakan aku
menyayanginya.
Kemarin,,,,, aku memutuskan
sebuah janji. Janji yang tak ku ucapkan pada seseorang, siapapun itu tidak. Tepatnya
hanya dalam hati.
“ betapapun dia sangat
membenci kesalahanku aku tetap menyanginya, sampai kapanpun sikapnya seperti es
aku akan tetap menyayanginya, dan saat –saat dia tidak mejawab pesanku aku juga
tetap menyayanginya”
‘Tak mengharapkan lagi
kau membalas sayang’ yah itu yang
kumaksud.
Terus kehilangan
lelaki yang di sayangi sangat menyakitkan. Kali ini aku tidak pernah menggap
aku kehilanganmu, dan aku tak mau sakit lagi.
Aku bodoh bukan?
Aku menyukai hujan,
walau hujan sering membuatku sakit. Aku menyukaimu cinta, walau kau sering
membuat aku sengsara. Aku boleh berkata aku benci padamu cinta namun aku membutuhkanmu,
walau sekedar mewarnai jalan ini.
|
senyum yang manis
|
Dan janji itu tak
hanya sampai di situ, ada janji lagi yang aku sendiri tidak tahu apa aku bisa
melakukannya “tetap tersenyum seperti Idamanta dominica diciptakan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar