Senin, 14 Mei 2012

aku hanya seekor punguk


Satu cerita tengtang si punguk yang malang……

Menggambarkan diriku yang selalu mengaguminya.

 

 

“Bagaikan Punguk merindukan Bulan”,

Seperti itulah aku padamu……..

 

Tau ga cinta?...

Aku dapat ngerasain perasaan Punguk

Rasanya…. Dia jiwa dalam hatiku, meskipun aku ga kenal dia.

Mungkin dia sesuatu yang sangat kecil,

Tersembunyi dan jauh dari jangkauan, hingga….

Bulan yang tinggi pun selintas saja menatapnya.

 

Dia terlalu kecil untuk dapatkan yang besar,,

Terlalu rendah untuk dapatkan yang tinggi,

Dia sadar, sekuat apapun dia gapai….

Bulan terlalu tinggi untuk dijangkau.

 

Walau Bulan tiada sadar,

Sinarnya telah menyinari Punguk…

Namun,,,,,

Punguk bahagia.

Bila Bulan bahagia bersama Bintang di sana.

 

Meskipun Bulan harus pergi ke peraduan bersama cahayanya…

Tapi tak akan hilang di hati Punguk,

Selamanya akan disimpan,

Di relung hati terdalam….

 

Kini,,,,

Mendengarnya,,,

Menatapnya jauh,,,,

Merasakannya,,,

Dan berharap keajaiban ada.

Mungkinkah…..

“Bulan merindukan Punguk???”

 

Seperti itulah aku padamu,

Menunggu keajaiban itu

Atau

Selamanya…..”punguklah yang merindukan bulan”

Dan…..

Aku yang menyayangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar