Minggu, 13 Mei 2012

senyuman semasa SMA


SMA di Cahaya,,

pertama kalinya jallan bisa bareng bertujuh

Di sini masa dimana aku menapaki kehidupan mandiri jauh dari keluargaku, namun saat-saat itu pula dimana aku merasakan arti dari sahabat terbaik yang menjadi pengganti keluargaku.

Ada 7 orang personilnya dan dulu kita bertujuh punya sebutan untuk 7 sahabat ini dengan ‘7 saudara’. Tidak begitu jelas mulainya persahabatan ini sejak kapan, kalau ga salah urutannya disebut satu-satu aja ya (emang sapa yg ngelarang).  

Dimulai dari kakak pertama namanya Mona Grace Siregar; dia itu cewe yang paling sangar di sekolah kami waktu itu dan hampir semua cowok tidak ditakutinya, kalau dia ada kita yang berenam lainnya juga berasa jadi pereman (ikut-ikutan brani heheh). Yang paling aku ingat dari dia adalah ternyata seorang Mona bisa menangis juga, dia menangis karena Bapaknya meninggal dunia, saat itu aku dan dia merasakan bahwa kami punya nasib yang sama karena Bapakku lebih dulu meninggal dari Bapaknya. Tapi pasti selalu ada tawa yang lepas saat Mona ada di tengah-tengan kita brtujuh. Rasanya kalau Mona ada kita tidak pernah takut untuk tertawa sekuat mungkin, dan ga ada yang namanya jaim-jaiman.

 

Kakak Kedua Hotgantina Sinaga ; kalau Hotgan (bgtu aq menyebut namanya) apa ya,,, dia itu orang yang punya pendirian tangguh dalam hal belajar, kerjaanya belajar  terus kelihatan kok dari kacamatanya, hehehehe. Tapi karena dia, seumur-umur aku baru dapet nilai ‘seratus’ pada saat ujian mata pelajaran fisika(hebat ga??? Haha). Gara-gara dia kami yang berenam juga ikut ketularan pinternya (walau ga pinter2 amat seh..). Rumah Hotgan selalu jadi tempat belajar bersama kami dan seusai belajar biasanya kami habiskan waktu makan burger kolam renang Selayang atau kalu ga kami habiskan waktu bercengkrama di belakang rumahnya sambil manjat-manjat  tembok (kocak deh) ,,,,,







Kakak ketiga namanya Elfrida Ginting; mmmmhhh,,, ga da yang special sebenarnya dari dia (huuuaaaa orangnya pasti marah kalau tahu) Cuma ga lengkap juga 7 saudara ini tanpa dia. Kalau ga salah kita itu pernah jalan-jalan ke kampungnya di Berastagi dan baru kali itu kayaknya kita bertujuh bisa jalan-jalan bareng tanpa ada yang absen (semua personil lengkap). Dan pulang-pulang ke Medan di oleh2in jeruk Berastagi yang banyak oleh ibunya Elfrida, tapi metik sendiri di pohonnya. aseek juga.

kakak keempat Idamanta Dominica(aku sndri); gimana mau cerita tentang diri sendiri yak. Intinya aku bahagia punya ke tujuh saudara ini. Sampai sekarang pun aku udah di semester 8 kuliah mereka masih ada buatku.

Trus kakak kelima namanya Maret Juwita Siringo-Ringo ; kalau kami bilang seh dia yang paling centil, paling cerewet, dan paling susah di sesuaikan jadwalnya dengan jadwal yang lain (berasa artis aja ya, tp emang bener loh). Apa ya yang bisa di ingat dari nya, lucu aja seh punya temen yang cerewet kaya dia.

kakak keenam Resta Purba ; Resta itu orang yang paling aneh diantara kami semua, orangnya suka coment ini-itu, dibilang cerewet bukan, tapi kalau dibilang ga juga kurang tepat, gimana ya ngomongnya. Aku ingat ketika hari ulang tahunnya kami berniat memberikan kejutan dengan datang ke rumahnya dan membawa kue  yang sangat kecil (aku ingat bgt tuh tp lupa dulu belinya dimana). Sesampai di rumah ternyata yang bersangkutan sedang mandi. Akhirnya kami pun menunggunya di depan pintu kamar mandi kemudian bekerja sama dengan kakaknya supaya menyuruh Resta sesegera mungkin keluar dari kamar mandi. Lucunya saat keluar dari kamar mandi dia hanya memakai handuk di badan dan karena terkejut dia pun akhirnya mentup kembali pintu kamar mandi dan sambil berteriak dari dalam berkata ‘pulang aja klen woi’  bayangin aja kita udah capek-capek bawain kue tapi disuruh pulang (beneran aneh yak).

Ade ke tujuh ada Cicilia Sihombing; lucu, imut, rajin belajar juga ke Gereja, tapi sedikit cengeng (sering nangis seh). Mmmhhhh … dia sedikit agak lemah karena ginjalnya yang tinggal satu (dia pernah cerita) yang membuat dia juga tidak pernah lupa membawa botol minumnya yang besar itu kalau ke sekolah, tp yang sering menghabiskan minumannya bukan dia sendiri tapi tidak lain dan tidak bukan adalah kami. Dulu kami juga sering main ke rumahnya yang terletak di ujung banget Simalingkar  tempat di pemberhentian terakhir angkot 69.

 Satu lagi aku ingat, di kelasku itu ada tanaman air yang digantung tepat di atas tempat duduknya dan air minumnya sering dijadikan sebagai pengganti air tanaman tersebut (dasar anak kecil) kalau tidak ada Cicil mungkin tanamannya udah lama mati sejak dulu...

aku pajang foto norakmu el....(hahah)

Sekarang yang udah mau menikah ada tuh Elfrida. Cepet banget rasanya ketika sudah ada salah satu diantara kami yang akan menapaki jenjang pernikahan. Dan Elfrida sebagai teman yang baik masih melaksanakan kewajibannya. Dari jauh-jauh hari sudah mengatakan niatnya itu ke kami (bukan ke kami, tapi ke aku, heheh) dan mengharuskan kami datang di acara pernikahannya di bulan Juni 2012 nanti.  Tapi maaf sepertinya  kami tidak bisa hadir  El…karena kau juga tahu posisi kita berjauhan. Yang penting kami sahabat-sahabatmu ini akan selalu mendoakan kehiduppanmu kelak bersama sahabat seumur hidupmu itu (suamimu)….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar